KURANGI DAMPAK PPKM, BUPATI SERAHKAN BANTUAN SEMBAKO BAGI PELAKU SENI DAN PKL KLATEN

 SOSIAL & POLITIK

SOLOTERKINI.COM_ Klaten – Bupati Klaten Sri Mulyani Jumat (20/08/2021) di Pendopo Pemkab secara simbolis serahkan bantuan paket sembako kepada pelaku seni dan PKL sekaligus menyerahkan bantuan oksigen respirator kepada puskesmas, kecamatan, dan sejumlah rumah sakit yang ditunjuk di Kabupaten Klaten.

“Seperti tadi yang disampaikan Bapak Kepala BPBD, nanti akan saya serahkan bantuan paket sembako sebanyak 400 kepada masyarakat, yang terutama untuk pelaku seni, juga ada 210 paket sembako yang akan kami berikan kepada para pelaku pedagang kaki lima yang ada di Jalan Pemuda ini. Selain itu kami juga akan memberikan bantuan kepada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Delanggu sebanyak 5 buah oksigen konsentrator. Juga Rumah Sakit RSI Klaten 5, terus yang selanjutnya Rumah Sakit Cakra Husada. Nanti kami juga akan memberikan bantuan oksigen konsentrator kepada 34 Puskesmas yang ada di Kabupaten Klaten dan 26 Kecamatan akan kamu berikan bantuan oksigen konsentrator, dan RSUD Bagas Waras.” terang Bupati.
Bantuan ini diberikan jelas Bupati, sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakat, terutama kepada pelaku seni dan PKL terdampak pemberlakuan PPKM. Untuk penanganan Covid-19 di Klaten, menurut Bupati Pemkab saat ini cukup kuat dan stabil untuk mencegah dan menanggulanginya.

“Dengan kondisi saat ini, Kabupaten Klaten yang masih memberlakukan PPKM level 4 pasti sangat berdampak kepada para pelaku seni, para pedagang, dan semuanya para UMKM, baik itu kecil, mikro ataupun menengah, atau keatas, pasti sangat berdampak. Tapi Alhamdulillah, pemerintahan kami tetep stabil, kami juga sudah sangat kuat sekali bagaimana menangani dalam rangka pencegahan dan penanganan virus corona,” ungkap Bupati.

Bentuk lain kepedulian pemerintah, diantaranya pada anggaran perubahan ini pemkab Klaten akan memberikan bantuan stimulus modal kepada pedagang kantin SD dan SMP. Kemudian rencananya tahun ini, juga akan diberikan santunan kepada ahli waris yang meninggal akibat corona, serta pemberian beasiswa anak-anak yatim piatu karena orang tua meninggal akibat corona.

“Untuk para pedagang kecil, di tahun perubahan ini nanti sudah kami rencanakan untuk memberikan bantuan modal, yang terutama adalah terdampak corona ini, terutama para pedagang kantin yang ada di sekolah SD dan SMP. Kami pun juga sudah merencanakan, yang meninggal karena virus corona, kedepan kami akan memberikan santunan kepada keluarganya. Kami juga akan memberikan santunan atau beasiswa kepada anak-anak kita yang ditinggal kedua orang tuanya karena virus corona,” terangnya.

Bupati dihadapan perwakilan seniman dan PKL serta seluruh hadirin juga berpesan, dalam rangka mencegah penyebaran virus corona untuk selalu mematuhi 5 M, minimal menggunakan masker. Karena tingkat kesadaran masyarakat dalam penggunaan masker sesuai hasil evaluasi Menko Marinvest di Kabupaten Klaten masih rendah yaitu di kisaran angka 60 sampai 80 persen.

“Dari kelima itu yang paling ringan adalah menggunakan masker. Maskermu melindungimu dan keluargamu. Tolong disosialisasikan kepada masyarakat bahwa cakupan target kita (dalam penggunaan masker) 80, alhamdulillah bisa sampai 100 persen,” pungkas Bupati.

Sementara itu perwakilan seniman penerima bantuan sembako Jimbling Supriyadi, mengaku senang dan merasa terbantu. Menurutnya selama 2 tahun terakhir ini para seniman Klaten tidak bisa berkarya maksimal akibat pandemi Covid-19, sehingga merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

“Kami merasa terbantu, karena kondisi saat ini yang terjadi, selama hampir dua tahun tidak bisa bergerak apapun, selain kita virtual secara mandiri. Kami juga sudah banyak yang merasa sekarat, artinya alat-alat seni yang mereka punya sebagian besar banyak yang dijual hanya untuk mempertahankan hidup, untuk kebutuhan sembako sehari-hari. Saat ini oleh pihak Pemkab Klaten oleh Bupati langsung, memberikan bantuan, ibaratnya ini dimusim kemarau panjang ada tetesan embun yang jatuh,” ujar Jimbling

Pihaknya bersama seniman Klaten berharap pemerintah memberikan ruang gerak dan stimulus kepada para seniman sehingga bisa berkarya di masa pendemi ini dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya kembali dengan baik.

“Harapan lain, sebenarnya kita diberikan ruang dengan adanya protokol kesehatan, namun juga harus ada semacam stimulan dalam pengadaan. Minimal itu yang saat ini terjadi bagaimana pelaku seni itu iso nentremke weteng (bisa menentramkan perut). Kebutuhan perut ini yang paling rawan saat ini,“ pungkasnya. (SIS)

Author: 

Related Posts

Comments are closed.