WONOGIRI_ Puluhan ribu bibit ikan nila dan patin ditebar di area perairan Waduk Gajah Mungkur. Penebaran dilakukan oleh Kelompok Nelayan Waduk Gajah Mungkur dengan didampingi unsur dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan. Penebaran dilakukan di tepi Waduk Gajah Mungkur yang berada di Desa Boto, Kecamatan Baturetno, Kamis (7/3/2024).
Benih yang ditebarkan merupakan benih ikan nila sebanyak 20.000 ekor dan benih ikan patin sebanyak 3.700 ekor yang bersumber dari dana swadaya 64 kelompok nelayan Waduk Gajah Mungkur Kabupaten Wonogiri. Sedangkan dari dana APBD Kabupaten Wonogiri tahun 2024 mengalokasikan benih ikan nila sejumlah 23.000 ekor dan benih ikan patin sejumlah 9.000 ekor yang ditebarkan di hari yang sama.
Kepala Dinas KPKP Kabupaten Wonogiri, Sutardi menyampaikan bahwa kelestarian Waduk Gajah Mungkur bukan hanya tugas Pemerintah Kabupaten Wonogiri, tetapi merupakan tugas bersama. Dibutuhkan peran serta masyarakat baik yang berada di hulu sungai yang masuk ke waduk, maupun masyarakat di sekitar waduk sebagai pemanfaat waduk.
Sutardi menjelaskan, penebaran benih ikan dan pertemuan kelompok nelayan merupakan agenda tahunan yang dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan.
“Kegiatan pertemuan kelompok nelayan ini merupakan agenda rutin dan harapannya penebaran benih ikan hasil swadaya kelompok nelayan juga menjadi sebuah kegiatan yang ke depannya dapat dilaksanakan secara kontinyu guna meningkatkan sumber daya ikan di Waduk Gajah Mungkur, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha perikanan khususnya nelayan,” ungkapnya.
Selain sebagai wadah silaturahmi dan forum komunikasi, Sutardi menyebut pertemuan kelompok nelayan ini juga menjadi sarana penyampaian program kegiatan pemerintah, pembinaan kelompok nelayan, serta forum diskusi penyelesaian permasalahan terkait perikanan tangkap dan kelestarian sumber daya ikan dan lingkungan di perairan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. Tercatat sampai saat ini terdapat 64 kelompok nelayan dengan jumlah nelayan tercatat 1.500 orang tersebar di 7 kecamatan di sekitar Waduk Gajah Mungkur.
Kegiatan ini juga dihadiri Pengawas Perikanan Dari Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, Prima Sapta Ningtyas. Prima mengapresiasi adanya kerja dan aksi nyata para nelayan dalam pengelolaan dan pelestarian sumber daya ikan.
Menurutnya, ada dua faktor penting untuk mengelola dan memanfaatkan perairan waduk, yakni pemanfaatan yang baik dan benar, serta pengelolaan agar perairan Waduk Gajah Mungkur lestari dan berkelanjutan.
Di mata Prima, siapa saja boleh memanfaatkan Waduk Gajah Mungkur, tetapi pengawasan tetap harus dilakukan oleh Dinas KPKP Wonogiri dan masyarakat sekitar agar tidak terjadi eksploitasi an perusakan kelestarian sumber daya di area Waduk gajah Mungkur. Prima menghimbau, kegiatan penangkapan ikan di area Waduk gajah Mungkur harus memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan ekosistem.
“Dalam hal kegiatan penangkapan ikan, saya berharap penangkapan ikan di Waduk Gajah Mungkur dilaksanakan dengan alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan sehingga tidak ada konflik antar nelayan. Penangkapan ikan harus dilakukan dengan arif bijaksana dan memperhatikan keberlanjutan sumber daya ikan,” ujarnya.