GREBEG SUDIRO MENJADI SARANA SILATURAHMI ?

 SOLO RAYA

SOLOTERKINI.COM_ Pasar Gedhe 15 Januari 2023 hari itu dapat dibilang sebagai sudut yang paling ramai di Kota Solo, Kota yang akhir akhir ini di selimuti hujan setiap sorenya, Akan tetapi hari itu cuaca juga bersahabat dengan Kota Solo hari itu, berbicara tentang Grebeg Sudiro, Apa itu Grebeg Sudiro ?, Grebeg Sudiro merupakan sebuah perayaan yang mengkolaborasikan dua keanekaragaman budaya, Budaya Jawa dan Tionghoa di daerah Sudiroprajan Jebres, Sebelum covid, Grebeg Sudiro ini selalu dilaksanakan setiap tahun nya, Dan setelah 2 tahun Vakum, Untuk pertama kalinya setelah 2 tahun yang lalu, Tepatnya pada tanggal 15 Januari 2023 Grebeg Sudiro mulai di adakan kembali, Dan mengangkat tema “Merajut Harmoni dalam Kebhinekaan”.

Sama halnya dengan tema tersebut, Banyak hal yang bisa kita petik dari pelaksanakan acara tersebut, Hal yang paling iconic yang dikenal masyarakat saat kita menyebutkan “Grebeg Sudiro” adalah saat berebut sayur,lempar lemparan roti pasar,dan kue keranjang, Namun ada suatu ada suatu makna besar lain-nya yang bahkan seluruh masyarakat yang hadir bahkan tidak menyadarinya, Grebeg sudiro ini dapat menjadi sbeuah media untuk bersilaturahmi, Semua kalangan menyatu padu menjadi satu di dalam satu kerumunan yang ada di Pasar Gedhe, Tak memandang bulu, Dari golongan anak anak sampai lansiapun menjadi satu ikut berebut, Ini bukan soal “Kue keranjang kan murah,kenapa kita harus sampai turun di kerumunan dan berebut ?” akan tetapi ini soal para Insan yang ingin merasakan betapa hangatnya rasa kekeluargaan bahkan dari orang yang belum kita kenali sebelumnya, Dari Grebeg Sudiro ini benar benar banyak pesan moral yang dapat kita petik, Dan dapat menghilangkan stigma tentang perkastaan manusia, Buktinya, Di Grebeg Sudiro ini semuanya sama. Sama sama manusia yang membutuhkan orang lain,dan sama sama manusia yang bersifat makhlukh sosial dan saling membutuhkan satu sama lain


Banyak Kebersamaan dan rasa kekeluargaan yang terlihat saat Grebeg Sudiro kemarin, Jadi bukan hanya event budayanya saja yang berjalan, Namun para masyarakat Solo ini benar benar memperlihatkan bentuk solidaritas,saling menghargai,saling tolong menolong di dalam hidup bermasyarakat ini

Semuanya berjalan dengan imbang, Kita mendapatkan pembelajaran tentang kebudayaanya, Dan mendapatkan rasa kekeluargaan seperti Bhineka Tunggal Ika, Berbeda beda tetapi tetap satu jua.
Penulis : Aisyah Nurrahmah Mahasiswa FTV ISI SURAKARTA

Author: 

Related Posts

Comments are closed.