PPSDM Geominerba Bersinergi dengan Dekranas Gelar Diklat Masyarakat

 NASIONAL

SOLOTERKINI.COM (Klaten)- Pendidikan nonformal sebagai bagian dari sistem pendidikan memiliki tugas sama dengan pendidikan lainnya, yakni memberikan pelayanan terbaik terhadap masyarakat. Pengadaan kegiatan pendidikan nonformal cenderung lebih diadakan masyarakat tentunya tidak lepas dari dukungan pemerintah.

Sebagai bentuk hadirnya pemerintah di tengah masyarakat, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui PPSDM Geominerba bertugas mengembangkan kompetensi sumber daya manusia di sektor geologi, mineral, dan batu bara. Selain itu, juga untuk penyiapan tenaga kerja lokal, membangun jiwa kewirausahaan, sehingga diharapkan anggota masyarakat tersebut telah siap sebagai tenaga kerja dan mandiri dalam berusaha.

BPSDM ESDM melalui PPSDM Geominerba bersinergi dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) melaksanakan Diklat Masyarakat mengenai pelatihan pemanfaatan sumber daya alam pewarna yang tumbuh di sekitar lokasi UNESCO Global Geopark Gunung Sewu. 

BPSDM ESDM melalui PPSDM Geominerba bersinergi dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) melaksanakan Diklat Masyarakat mengenai pelatihan pemanfaatan sumber daya alam pewarna yang tumbuh di sekitar lokasi UNESCO Global Geopark Gunung Sewu.

Pelaksanaan diklat masyarakat mengacu kepada Peraturan Menteri ESDM Nomor 36 Tahun 2015 tentang Bantuan Pendidikan dan Pelatihan serta Beasiswa Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral. Pada Pasal 2 huruf a disebutkan bahwa bantuan diklat dan beasiswa diberikan kepada masyarakat bertempat tinggal di daerah penghasil dan/atau daerah yang melaksanakan kegiatan bidang energi dan sumber daya mineral dan/atau berasal dari daerah tertinggal, terpencil, terdepan, dan terluar atau pedalaman dan/atau daerah berpotensi bencana.

Pada masa pandemik COVID-19 ini, pelaksanaan diklat masyarakat semakin penting dan berarti kehadirannya bagi masyarakat.

Pada kesempatan ini, BPSDM ESDM melalui PPSDM Geominerba bersinergi dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) melaksanakan Diklat Masyarakat mengenai pelatihan pemanfaatan sumber daya alam pewarna yang tumbuh di sekitar lokasi UNESCO Global Geopark Gunung Sewu (Dekranas Goes to Geopark). Pelatihan yang diselenggarakan pada tanggal 25-29 Oktober 2021 di Desa Jarum, Klaten, diikuti sebanyak 65 orang masyarakat yang merupakan pelaku UMKM.

Dekranas Goes to Geopark diharapkan dapat membantu para pengrajin yang terdampak pandemik ini untuk bergerak serentak dan bangkit bersama menata kembali produksi kriya mereka. Salah satu kegiatan yang akan dilakukan adalah memberikan pelatihan pewarna alam dan wawasan desain untuk kerajinan kayu, bambu, dan pandan agar produksi kerajinan mereka lebih variatif dan bisa diterima pasar yang lebih luas karena ramah lingkungan. Setelah pelatihan akan dilanjutkan pendampingannya oleh Dekranasda di setiap daerah.

Menurut UNESCO, Geopark adalah sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi terkemuka (outstanding), termasuk nilai arkeologi, ekologi, dan budaya yang ada di dalamnya. Masyarakat setempat diajak berperan-serta untuk melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam.

Dengan demikian, keberadaan Geopark ditujukan dalam rangka perlindungan dan penggunaan warisan geologi dengan cara yang berkelanjutan, serta mempromosikan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang tinggal di sana.

Sementara itu, terdapat 3 unsur utama Geopark, yaitu keragaman Geologi (Geodiversity), keragaman Hayati (Biodiversity), dan keragaman Budaya (Culturaldiversity). Konsep asas Geopark menurut UNESCO adalah pembangunan ekonomi secara mapan melalui warisan geologi atau geotourism. Tujuan dan sasaran dari Geopark adalah untuk melindungi keragaman Bumi (geodiversity) dan konservasi lingkungan, pendidikan dan ilmu kebumian secara luas.

Geopark Gunung Sewu membentang di tiga wilayah, yaitu Gunungkidul (DIY), Wonogiri (Jawa Tengah), dan Pacitan (Jawa Timur), dan sudah diakui oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) menjadi salah satu dari Global Geoparks Network (GGN).

Selama pelatihan para peserta akan diberikan pengetahuan mengenai seluk-beluk pewarnaan alam dari tumbuhan pada produk batik kayu, seperti jati, pole, gamalina maupun sengon, serta iratan anyaman dari bambu dan pandan peserta juga akan diberi pembekalan mengenai sekilas wisata Geopark Gunung Sewu, wawasan pemasaran baik untuk skala domestik maupun ekspor, pengenalan tentang jenis kayu dan bahan untuk warna alam, dan pengetahuan desain produk terkini. Pelatihan yang dilakukan secara tatap muka ini juga menerapkan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 secara ketat dengan melakukan test antigen terlebih dahulu.( M.Majid)

Author: 

Related Posts

Comments are closed.