Dinkes Gelar Seminar Tentang Stunting dan Penanganan, Oleh Ahli Gizi Dr. dr. Tan Shot Yen

 NASIONAL

SOLOTERKINI.COM_ Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional ( HKN) yang ke 58 tahun, Dinas Kesehatan kabupaten Klaten menyelenggarakan Jambore Kader Kesehatan.

Kegiatan Jambore Kader Kesehatan ini diisi dengan acara Seminar dengan tema “Peran Kader dan Tenaga Kesehatan Dalam Penurunan Stunting” Yang digelar di gedung Pendopo kabupaten Klaten.

Kegiatan tersebut dibagi menjadi dua sesi, pertama dimoderatori oleh Dessy Sandra Dewi, S. Tr. Gz, Wakil Ketua Persagi Cabang Klaten dengan Narasumber Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum.
Sesi Kedua dimoderatori oleh Bekti Sayekti, S. Si. T. Bdn. M. Kes, Ketua IBI Cabang Klaten.

Usai acara sesi pertama Ketua IBI Cabang Klaten, Bekti Sayekti mengatakan, kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 58 tahun dengan mengadakan Jambore Kader Kesehatan.

“Acara Jambore Kader Kesehatan Nasional ini diadakan dengan seminar tentang penurunan stunting dan penyematan PIN kepada Kader Kesehatan berprestasi oleh Bupati Klaten H. Sri Mulyani”, kata Bekti Sayekti, Kamis (12/10/2023) di pendopo kabupaten Klaten.

Dalam sambutan Sekretaris Daerah Kabupaten Klaten Jajang Prihono menyampaikan, ada 5.000 posyandu di kabupaten Klaten, namun tidak semuanya aktif dalam memberikan pelayanan.

“Di Klaten ada 5.000 posyandu namun yang aktif memberikan pelayanan hanya 2.000 posyandu”, ungkap Jajang Prihono.

Stunting merupakan ganguan gizi kronis yang dialami bayi sejak masih berada dalam kandungan sampai dengan usia 2 tahun, dengan tanda tinggi badan menurut usia berada di bawah minus 2 standar deviasi. Hal ini diungkapkan oleh Dr. dr Tan Shot Yen, usai seminar Jambore Kader Kesehatan Nasional.

Menurut Tan Shot Yen, ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk menanggulangi ataupun mencegah stunting di Indonesia ini.

“Kami sebetulnya sudah memperkenalkan 5 pintu menuju stunting, makanya 5 pintu ini harus segera ditutup dan dipersiapkan benar-benar.
1. Persiapan calon pengantin, harus siap secara fisik dan Psikologi
2. Inisiasi menyusui dini, dengan menyusui dini maka bayi akan jarang sakit , memiliki pertumbuhan yang baik.
3. Usia menyusui harus diteruskan sampai usia 2 tahun atau lebih.
4. Belajar memberikan MPA ( Makanan Pendamping Asi) yang berkwalitas.
5. Mencegah anak untuk tidak sering ketularan sakit dan menjaga imunisasi.
Itu semua harus dilakukan”, jelas Tan Shot Yen.

Ia berpesan bahwa kita harus menyamakan tentang deskripsi stunting, serta harus memperbaiki pola asu anak.

“Yang saya sedihkan sering kali banyak pejabat masih belum sepakat tentang terminologi itu apa, stunting itu bukan tentang berat badan, kurang gizi, bukan sekedar anak kurus namun sudah saya jelaskan diatas, satu satunya hal yang bisa menanggulangi stunting adalah pola asuh. 70 % masalah stunting dapat tertanggulangi kalau pola asuh itu bisa kita bereskan di negeri ini “, pungkasnya. (Sn) 

Author: 

Related Posts

Comments are closed.